Thursday, January 14, 2016

Divestasi Freeport dan Dugaan Konspirasi Bisnis Dibalik Bom Sarinah 2016


Selalu ada cerita konspirasi dibalik peledakan bom. Tragedi bom Hiroshima dan Nagasaki menjadi teori konspirasi terbesar sepanjang abad, dunia mengenalnya konspirasi Yahudi. Tragedi pemboman World Trade Center di Amerika 11 September 2001 juga menyisakan kisah konspirasi. Perisitiwa “Black September” ini dikaitkan dengan radikalisme kelompok Osama bin Laden, namun fakta ilmiah konspirasi Yahudi di balik peristiwa ini justru terungkap oleh ahli-ahli fisika dan intelijen Amerika sendiri. Mayoritas pengamat mengatakan peristiwa teror bom selalu erat kaitannya dengan pertarungan politik, kepentingan ekonomi dan bisnis, kesenjangan sosial dan kemiskinan.

Bom Sarinah yang terjadi pagi tadi (Kamis, 14/1/2016), juga tidak bisa dipisahkan dari teori-teori konspirasi. Hanya dalam waktu beberapa menit sejak peristiwa ini diliput secara live besar-besaran oleh media, publik langsung mengkaitkan peristiwa ini dengan deadline penawaran divestasi saham PT. Freeport Indonesia, dimana batas waktunya bila merujuk pada Peraturan Pemerintah No.77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, adalah 14 Januari 2016. Tanggal yang sama dengan peristiwa peledakan bom Sarinah.

Publik (dalam hal ini para netizen) sudah semakin cerdas dalam menghadapi berbagai peristiwa yang ada. Bila ini pengalihan isu, maka peristiswa pengalihan isu PT. Freeport kali ini bukan yang pertama. Saat Freeport menolak pembangunan smelter, memaksa perpanjangan kontrak kepada pemerintah Indonesia, dan menolak melaksanakan UU no.4 Tahun 2009 tentang Minerba, isu-isu politik dan konspirasi juga merebak di tanah air.

Ketika isu perpanjangan kontrak pertambangan yang didesak Freeport pada akhir Januari 2015 merebak, saat itu terjadi kegaduhan politik antara KPK dan Polri (20-25 Januari 2015). Isu beralih menjadi gugatan praperadilan terkait penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena ini menjadi ancaman keamanan yang cukup serius, melibatkan pertarungan dua penegak hukum, Polri vs KPK.

Akibat permohonan perpanjangan kontrak yang diharapkan Freeport tidak direspon pemerintah Jokowi-JK, maka Freeport pun terus menolak pembangunan smelter untuk pemurnian dan pengolahan hasil sumber daya alam Indonesia. Sikap ini secara bisnis memang beralasan, karena tidak mungkin pelaku bisnis berinvestasi besar namun tidak ada kepastian kontrak yang panjang. Namun substansi permasalahan ini tak kunjung mendapat solusi, isu justru beralih menjadi kasus Setya Novanto yang mencatut nama Presiden Jokowi. Jurus konspirasi mafia tambang beredar deras dalam kasus yang melibatkan Ketua DPR-RI ini.

Sehari sebelum peledakan bom Sarinah, sejumlah media menyorot anjloknya saham Freeport. Media The Street mengungkapkan analisis Christopher La Femina pada kantor konsultan Jefferies yang menurunkan peringkat saham Freeport dari beli-buy menjadi simpan-hold. Ini akibat rendahnya proyeksi harga tembaga, resiko yang dihadapi tambangnya di Indonesia, kemungkinan Freeport menjual assetnya di Indonesia. Pada 12 Januari 2016, h
arga saham Freeport telah mencapai titik terendah sejak Desember 2000, yaitu US$ 4.31 per lembar. Di bursa New York, harga saham Freeport juga anjlok hingga 20%, lalu disertai hutang US$ 20 miliar, maka sulit bagi Freeport untuk memperbaiki neracanya lagi. Dengan kata lain, Freeport sedang menuju kematian.

Konspirasi, Bisnis, Politik Kekuasaan, Teror adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan. Sudah banyak teori konspirasi yang mengungkap persekongkolan tingkat dunia. Konflik politik yang berkepanjangan akibat politik interlocking (saling mengunci kasus), serta pembagian kue bisnis dan kekuasaan telah terbukti menjadi pemicu terorisme, pembunuhan, kejatuhan kekuasaan hingga peperangan. Semoga ini hanya dugaan. #

6 comments:

hildavarisa said...

memang hampir semua yg terjadi di dunia ini kecuali bencana alam ,adalan konspirasi yg di sengaja dan di buat se detail mungkin sampai semua terlaksana dengan baik demi jabatan dll yg menyangkut kesenjangan mereka,

Anonymous said...

Allah swt itu tidak tidur, dia maha mengatahui

Anonymous said...

Allah swt itu tidak tidur, dia maha mengatahui

Unknown said...

Nice artikel

Unknown said...

Drama publik. this is Indonesia, This is MyCountry. Hanya di Indonesia Menyediakan drama terbuka seperti ini untuk menutupi berbagai kasus. LUCUNYA NEGERIKU.

Unknown said...

pihak freeport tidak akan serta merta duduk manis menunggu sinterklas membawa hadiah berupa tanda tangan perpanjangan kontrak. pasti mereka melakukan cara cara terselubung agar tetap bisa menguasai ladang batubara di tanah papua.