Sunday, May 13, 2012

Pragmatisme yang turun temurun

Menghadapi Pilkada DKI Jakarta, kejujuran kembali bertarung dengan pragmatisme uang. Di gang-gang kumuh dan pinggiran ibukota, kaum miskin kota lebih senang mencoblos kandidat yang kasih keuntungan sesaat, entah itu 20 ribuan, atau sejumlah beras. Memang, budaya pragmatisme itu sudah turun temurun, sebagaimana ungkapan yang beredar saat perseteruan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah,"Shalat dibelakang Ali r.a lebih khusyuk, tapi makan dirumah Muawiyah lebih lezat." Vote Hidayat+Didik, Insya Allah kejujuran akan menang... www.facebook.com/adhi.azfar

No comments: