Wednesday, June 08, 2011

PIRAMIDA KEYAKINAN


Dalam surat At-takatsur, Allah SWT menggambarkan tentang cara seseorang meyakini sesuatu. Ada orang yang meyakini sesuatu karena dia telah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, tapi ada juga orang yang menjadi yakin akan sesuatu tanpa perlu melihatnya. Cukup dengan informasi yang ia terima kebenarannya, kemudian dengan ilmu dan keyakinannya, ia dapat mempercayainya.

Ayat ke-5 Allah SWT menyebut “Ilmal Yaqin” yaitu ada orang yang dengan pengetahuannya, ia menjadi yakin akan janji-janji Allah SWT, datangnya hari pembalasan, ada Syurga dan Neraka. Orang seperti ini akan meyakini bahwa Korupsi akan mendatangkan malapetaka, tanpa perlu ia melihat kenyataan bahwa banyak koruptor yang hidupnya tidak tenang, dikejar-kejar, keluar masuk penjara. Ia tak perlu dijelaskan dengan cerita koruptor yang dihukum mati, karena akalnya sudah cukup menerima keyakinan itu, lalu ia mempercayainya.

Itulah jawaban mengapa Abu Bakar r.a sangat meyakini bahwa Muhammad SAW telah ber-Isra dan ber-Mi’raj. Abu Bakar tidak perlu menghitung, menganalisa atau membuat tim pencari fakta tentang kebenaran Rasulullah Isra’ dan Mi’raj. Tapi kedalaman ilmunya, sudah cukup untuk membuatnya yakin.

Lalu di ayat ke-7 Allah SWT menyatakan “Ainul Yaqin” yaitu ada juga sebagian orang yang harus melihat dengan matanya, agar ia menjadi yakin. Orang yang suka balapan motor ditengah malam, ia baru menjadi yakin bila sudah melihat ada temannya yang jatuh patah kaki ketika balapan, atau melihat teman pembalapnya terjungkal, luka-luka lalu mati. Kalau ia belum melihatnya, ia tak akan percaya bahwa apa yang ia lakukan adalah salah.

Yang paling menyedihkan adalah yang disebut Allah SWT sebagai “Haqul Yaqin” yaitu orang-orang yang harus merasakan dulu, tertimpa musibahnya dulu, baru ia sadar, dan menjadi yakin akan kebenaran itu. Ia harus dipenjara dulu karena korupsi yang ia lakukan, baru kapok, lalu sadar…. (itu juga mudah-mudahan ia mau sadar). Atau seorang perokok dan pencandu narkoba, ia baru yakin bahwa rokok dan narkoba itu haram, ketika paru-parunya sudah hancur, badannya sudah tinggal tulang belulang. Ia menjadi yakin, setelah ada suatu peristiwa yang menimpa dirinya.

Diantara ketiga tipe tersebut, yang jumlah orangnya paling banyak adalah kelompok Haqul Yaqin, lalu Ainul Yaqin. Yang paling sedikit adalah Ilmal Yaqin. Karena itu bentuknya akan seperti Piramida. Sekarang bagaimana Dakwah dan Tarbiyah dapat mengekstradisi orang-orang yang ada dalam kelompok Haqul Yaqin bisa masuk ke Ainul Yaqin, dan mereka yang ada di kelompok Ainul Yaqin dapat berpindah ke Ilmal Yaqin. #

No comments: