Wednesday, October 30, 2013

Berikhtiar sebagaimana Siti Hajar, Tawakal sebagaimana Nabi Ibrahim a.s, dan Yakinlah sebagaimana Nabi Yusuf a.s

Ketika Siti Hajar dan putranya Nabi Ismail a.s harus bertahan hidup di padang pasir tandus tanpa tumbuhan, ia tidak tahu kalau ternyata mata air zam-zam yang memancar dari perut bumi akan terus mengalir hingga hari kiamat nanti.
 
Yang dilakukan Siti Hajar saat itu hanyalah berusaha, terus bergerak dari bukit ke bukit mencari ruang-ruang yang dapat mengeluarkannya dari kesulitannya, hingga akhirnya ia melihat air memancar dari bawah kaki putranya Nabi Ismail a.s yang menghentak-hentakan kakinya ke tanah….
 
Nabi Ibrahim a.s merebahkan anak semata wayangnya Nabi Ismail a.s, lalu ia menghunus pisau yang telah diasahnya dengan tajam. Anaknya Ismail dengan penuh penyerahan diri berkata, “Jangan ragu Ayahanda, lakukanlah apa yang telah Allah SWT perintahkan.” Keduanya tidak tahu kalau Allah SWT ternyata sudah menyiapkan seekor domba sebagai persiapan untuk tebusan bagi Nabi Ismail a.s pada waktu itu.
 
Yang tertanam dalam diri Nabi Ibrahim a.s dan putranya Nabi Ismail a.s adalah pasrahnya akan perintah Allah SWT, tak pernah ada keraguan dan kebimbangan….
 
Disaat Allah SWT mengeluarkan Nabi Yusuf a.s dari dalam penjara, Allah SWT tidak mengirim halilintar dari langit untuk menghancurkan jeruji besi. Atau mendatangkan angin topan untuk menghantam bangunan penjara. Atau memerintahkan dinding supaya rubuh.
 
Akan tetapi Allah SWT mengutus mimpi untuk menyelinap di keheningan malam dalam tidur sang raja. Siapa yang mengira kalau mimpi itu menjadi penyebab berpindahnya kedudukan Nabi Yusuf a.s dari seorang terdakwa menjadi penguasa….
 
Untuk itu, berusaha sajalah sesuai sunnatullah sebagimana Siti Hajar. Selanjutnya bertawakallah sebagaimana Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s, serta tumbuhkan keyakinan kita seperti Nabi Yusuf a.s bahwa pertolongan Allah SWT pasti akan datang.
 
Yakinlah bahwa diantara kesulitan pasti ada kemudahan, jangan pernah risau akan darimana arah kedatangannya. Tugas kita hanya taat kepada-Nya, selanjutkan serahkan semuanya pada kehendak dan kekuasaan-Nya. Karena tak pernah sekalipun Allah SWT mengingkari janji-Nya.#

No comments: